Saturday 29 January 2011

Selebaran Misterius Disebar Sebelum Kerusuhan Mesir

Sebuah ilustrasi dari sebuah selebaran protes Mesir. Selebaran tersebut menggambarkan skema dan memberikan banyak saran mulai dari persiapan sampai apa yang harus dilakukan dalam protes tersebut. Selebaran tersebut disebut-sebut sebagai cetak biru protes Mesir. (Foto: Guardian)
Sebuah ilustrasi dari sebuah selebaran protes Mesir. Selebaran tersebut menggambarkan skema dan memberikan banyak saran mulai dari persiapan sampai apa yang harus dilakukan dalam protes tersebut. Selebaran tersebut disebut-sebut sebagai cetak biru protes Mesir. (Foto: Guardian)
Warga Mesir telah didesak untuk keluar setelah sholat Jum'at kemarin (28/1) dan menuntut penggulingan pemerintah Hosni Mubarak, bersama dengan rejimnya.
Selebaran-selebaran anonim disebarkan di Kairo juga menyediakan saran praktis dan taktis untuk para massa demonstrasi, menghadapi kerusuhan polisi, dan kepungan dan pengambilalihan dinas-dinas pemerintah.
Tertulis "Hidup Mesir", dengan licin menghasilkan dokumen 26 halaman yang menyerukan demonstrasi untuk memulai dengan protes damai, membawa bunga-bunga mawar namun tidak ada banner, dan berjalan kaki menuju kantor dinas sambil merayu kepolisian dan para tentara untuk bergabung dalam barisan demonstrasi mereka.
Selebaran tersebut meminta para penerima untuk mendistribusikan ulang dengan email dan foto kopi, namun tidak menggunakan media sosial seperti Facebook dan Twiter, yang diawasi oleh pasukan keamanan.
Para pemrotes di Kairo disarankan untuk berkumpul dalam jumlah yang besar di lingkungan mereka sendiri jauh dari kepolisian dan pasukan dan kemudian pindah menuju instalasi utama seperti penyiaran pemerintah HQ di sisi sungai Nil dan bersuaha untuk mengambil alih "atas nama rakyat". Target prioritas lainnya adalah istana kepresidenan dan stasiun kepolisian di beberapa bagian pusat Kairo.
Selebaran tersebut memasukkan foto-foto area dengan pendekatan rute yang ditandai dan diagram pada formasi keramaian. Menyarankan slogan "positif" termasuk "Long live Egypt" (Hidup Mesir) dan "Down With the Corrupt Regime" (Jatuhkan Rejim Korup). Tidak ada tanda-tanda slogan yang merefleksikan agenda dari kekuatan Muslim Brotherhood.
Selebaran tersebut menyarankan para demonstrator untuk mengenakan pakaian seperti jaket bertudung, sepatu lari, kacamata besar dan selendang untuk melindungi diri dari gas air mata, dan untuk mengangkat penutup keranjang sampah – untuk menghalangi hempasan tongkat polisi dan peluru karet – peralatan pertolongan pertama, dan mawar untuk menyimbolkan tujuan damai mereka.
Diagram menunjukkan bagaimana untuk bertahan terhadap kerusuhan polisi dan terdorong dalam gelombang untuk menembus barisan mereka. "Yang paling penting adalah melindungi satu sama lain," selebaran tersebut mengatakan.
Penting untuk mencegah petugas kepolisian menerobos ke dalam barisan para demonstrator, selebaran tersebut menambahkan. Jika mereka melakukannya, mereka seharusnya dirayu untuk mengubah pihak dan mengingatkan bahwa keluarga mereka sendiri bisa saja berada di antara para orang-orang pelaku demonstrasi tersebut.
Banner dan poster seharusnya digantung dari balkon-balkon dan jendela, selebaran tersebut menyarankan, dan memberikan model yang mudah dibawa untuk poster-poster tersebut – satu poster menunjukkan sebuah petugas polisi dengan helmnya berada di samping seorang wanita tua dengan pakaian tradisional dan seorang wanita yang lebih muda dengan pakaian modern di atas slogan "Polisi dan Rakyat Bersama Menentang Rejim".
Anak Presiden Gamal – sering dipikir kemungkinan besar penerus dari ayahnya – dijuluki "Cowardly Mubarak" (Mubarak Pengecut) dengan kata-kata "Where's Daddy now?" (Di mana Ayah sekarang?). Gagasan lainnya adalah simbol nasional negara tersebut, sebuah elang dengan "Hari Pembebasan Mesir" ada di bawahnya.

0 comments:

Post a Comment